Otak
adalah ruang kendali utama dari seluruh aktivitas tubuh manusia. Otak pula yang
menentukan kesehatan manusia baik secara fisik maupun psikologis. Jika otak
berhenti bekerja, seorang manusia dapat mati dalam hitungan satu detik saja.
Otaklah yang menentukan bagaimana seseorang berpikir, bertingkah laku,
berkomunikasi, mengingat, merasakan, dan menyikapi kejadian baik di masa lalu
dan masa yang akan datang.
Seorang
bayi terlahir dengan keadaan otak yang lebih halus dan tidak ada kerutan
dibandingkan otak orang dewasa. Kerutan mulai terbentuk seiring rangsangan yang
diterima oleh anak. Otak manusia akan mengalami perubahan setiap kali ia
belajar atau mengalami sesuatu. Peneliti membuktikan bahwa ketika seseorang
menerima rangsangan maka pembentukan neuron dan jumlah sinapsis di otak akan ikut
berkembang. Proses ini sebenarnya dimulai saat janin berumur 5 bulan di dalam
kandungan dan disebut dengan proses meilinasi. Akan tetapi penelitian terbaru
menambahkan bahwa proses meilinasi tidak hanya menjadi proses pembangunan otak
melainkan juga dapat menjadi proses penghancuran otak. Dengan kata lain, proses
meilinasi yang berlebihan dan terlalu sedikit sama-sama tidak baik. Seseorang
yang jarang belajar dan merangsang otaknya jelas akan memiliki kemampuan kerja
otak yang rendah karena proses meilinasi yang rendah. Sedangkan seseorang yang
mengalami kejadian traumatik, seperti perampokan, tindak kekerasan, dll, akan
mengalami proses meilinasi yang berlebihan dan pembusukan neuron sehingga
menghasilkan trauma, bahkan hingga halusinasi.
Otak
manusia disebut juga sebagai otak pentatonik karena terdiri dari 5 bagian
utama. Ke-5 bagian ini memerankan posisi utama dalam membentuk manusia menjadi
benar-benar seorang manusia dan membedakan manusia dari hewan. Fungsi otak
pentatonik inilah yang menjadi sistem saraf pusat yang mengendalikan kehidupan
manusia. Ke-5 bagian tersebut adalah otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan
jembatan varol. Bila ke-5 bagian otak ini bekerja secara optimal dan sistemik,
mereka akan menghasilkan 5 sistem kerja otak yang disebut The Ultimate Pentatonical Brain System. The Ultimate Pentatonical
Brain System terdiri dari 5 sistem kerja yang sangat luar biasa yaitu :
1.
Memory Brain System
Pada
prinsipnya, sistem ini akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam hal memori
(daya ingat). Dengan keberadaan sistem ini, maka seorang anak menjadi mampu
untuk :
·
Belajar lebih cepat dan akurat
·
Mengingat jangka panjang
2.
Attention Brain System
Berbagai
riset menunjukkan bahwa bila fungsi dari sistem ini diaktifkan maka anak yang
bersangkutan akan menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan terhadap
aktivitas seperti:
·
Konsentrasi pada tantangan tugas
·
Peningkatan produktivitas kerja
·
Menghindari kecelakaan dalam
berkendara
·
Ketajaman penglihatan
3.
Speed Brain System
Dengan
mengaktivasi sistem ini, maka kemampuan kognitif yang berhubungan dengan
kecepatan berpikir dan ketepatan tugas akan naik secara signifikan. Selain itu,
sistem ini dapat meningkatkan kecepatan dalam beberapa hal sebagai berikut :
·
Membuat keputusan dalam situasi
yang sensitif
·
Proses visualisasi psikologis
·
Adaptasi terhadap perubahan
4.
Flexibility Brain System
Sistem
ini melakukan kontrol terhadap beberapa kemampuan kognitif seperti :
·
Kemampuan berpindah fokus (multitasking)
·
Kemampuan strategic planning
·
Kreativitas / thinking out of the box
·
Mengontrol/melawan keinginan (hawa
nafsu)
5.
Problem Solving Brain System
Sistem
ini membuat manusia memiliki kemampuan penyelesaian masalah secara tepat,
mengambil keputusan secara cepat dan tepat, membuat estimasi-estimasi, membuat
perbandingan, serta melakukan kalkulasi secara efisien.
AKTIVASI
OTAK PENTATONIC
Lantas
apakah bisa ke-5 bagian otak pentatonic tersebut dapat diberikan stimulus
sehingga fungsinya dapat maksimal? Tentu saja bisa dengan Training Pentatonic Brain
Activation. Pelatihan ini secara sistemik akan memperbaiki jalur neuron
yang sangat bersimpangan karena proses meilinasi yang berlebihan dan dapat juga
merangsang pertumbuhan neuron-neuron di otak apabila anak tersebut kurang
mengalami proses meilinasi. Pada akhirnya, dengan jaringan neuron yang sudah
terstruktur, ke-5 bagian otak tersebut dapat digunakan secara maksimal.
0 komentar:
Posting Komentar